Tak Sepeser Pun APBN Digunakan untuk Uji Coba Trem, dan Taksi Terbang di IKN
Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menegaskan bahwa tidak ada dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang digunakan dalam proses uji coba teknologi transportasi mutakhir seperti trem dan taksi terbang di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Pernyataan ini disampaikan guna menjawab berbagai pertanyaan publik terkait pembiayaan proyek-proyek futuristik yang tengah diuji coba di kawasan pembangunan IKN.

Transportasi Masa Depan di IKN: Trem dan Taksi Terbang
Sebagai kota masa depan, IKN dirancang dengan konsep smart city dan green city. Salah satu langkah konkret adalah mengembangkan sistem transportasi rendah emisi dan efisien.
Uji coba trem (kereta listrik ringan) dan taksi terbang atau urban air mobility (UAM) merupakan bagian dari visi jangka panjang tersebut. Teknologi ini diharapkan dapat menjadi tulang punggung transportasi modern di IKN yang bebas kemacetan dan ramah lingkungan.
Uji Coba Tanpa Beban APBN
Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono, menjelaskan bahwa proyek uji coba dilakukan oleh mitra swasta dari dalam dan luar negeri. Mereka bertanggung jawab penuh atas pembiayaan, pengembangan, serta pelaksanaan teknis uji coba teknologi.
“Tidak ada uang negara yang digunakan. Semua dibiayai mitra, sebagai bagian dari komitmen mereka dalam membangun IKN sebagai kota masa depan,” tegas Bambang.
Kerja Sama dengan Mitra Teknologi Global
Beberapa perusahaan teknologi ternama dari Korea Selatan, Jepang, Jerman, dan Amerika Serikat disebut telah menunjukkan minat dan mulai melakukan pilot project transportasi di kawasan IKN.
Dalam uji coba ini, mitra teknologi tidak hanya memperkenalkan produk mereka, tetapi juga melakukan studi kelayakan, efisiensi energi, dan keamanan teknologi yang mereka kembangkan.
Masyarakat Didorong Tidak Khawatir Soal Pembiayaan
Pemerintah memahami kekhawatiran masyarakat terhadap penggunaan dana negara untuk proyek-proyek
berskala besar, apalagi saat masih banyak kebutuhan dasar masyarakat yang perlu diprioritaskan. Oleh karena itu, keterlibatan swasta menjadi strategi utama dalam pembangunan infrastruktur dan teknologi di IKN.
Dengan skema kerja sama investasi (Public-Private Partnership), proyek tetap berjalan tanpa membebani APBN.
Baca juga LG Hadirkan Galeri Produk Instagrammable dari Bioskop Tua di Seoul
Manfaat Jangka Panjang bagi Indonesia
Meskipun saat ini masih dalam tahap uji coba, teknologi seperti trem dan taksi terbang memiliki potensi besar
.untuk menjadikan IKN sebagai role model kota modern di Asia Tenggara. Jika berhasil, sistem ini bisa diterapkan juga di kota-kota besar lainnya di Indonesia.
Infrastruktur berbasis energi hijau dan mobilitas pintar akan menjadi daya tarik bagi investor asing dan meningkatkan daya saing Indonesia dalam sektor teknologi dan urban development.
Kesimpulan: Inovasi Transportasi Tanpa Membebani Keuangan Negara
Uji coba trem dan taksi terbang di IKN membuktikan bahwa pemerintah berkomitmen mendorong inovasi dan kemajuan tanpa membebani keuangan negara.
Melalui kolaborasi cerdas dengan sektor swasta, Indonesia menunjukkan bahwa visi pembangunan ibu kota baru bisa diwujudkan secara berkelanjutan, efisien, dan futuristik.
Dengan transparansi pembiayaan dan keterlibatan mitra internasional, proyek ini diharapkan memberi manfaat jangka panjang bagi seluruh masyarakat Indonesia.