LG Sulap Bioskop Tua di Seoul Jadi Galeri Produk Nan Instagrammable
Perusahaan teknologi global LG Electronics kembali mencuri perhatian publik, kali ini bukan lewat peluncuran produk baru, melainkan melalui sebuah proyek revitalisasi ruang kota yang memadukan unsur sejarah, desain modern, dan inovasi teknologi. LG secara resmi menyulap sebuah bioskop tua di Seoul menjadi galeri produk modern yang bukan hanya menampilkan berbagai perangkat elektronik andalannya, tetapi juga menghadirkan pengalaman visual yang estetik dan layak diabadikan di media sosial—terutama Instagram.
Transformasi ini menjadi simbol pergeseran strategi perusahaan dari sekadar produsen teknologi menjadi pelaku gaya hidup modern yang menekankan pengalaman pengguna (user experience) sebagai inti dari interaksi dengan produk. Inisiatif ini juga sekaligus mendukung penghidupan kembali bangunan tua yang memiliki nilai historis, menggabungkan masa lalu dengan masa depan melalui pendekatan inovatif.

LG Sulap Bioskop Tua di Seoul Jadi Galeri Produk Nan Instagrammable
Bangunan yang dipilih LG untuk proyek ini merupakan bekas bioskop era 1980-an yang telah tidak beroperasi selama lebih dari satu dekade.
Lokasinya berada di kawasan strategis Gangnam, pusat tren gaya hidup dan teknologi Korea Selatan. Alih-alih membiarkannya
mangkrak atau diruntuhkan, LG melihat potensi untuk menjadikannya sebagai ruang kreatif baru dengan fungsi yang relevan untuk generasi saat ini.
Dalam proses restorasi, arsitektur asli bangunan tetap dipertahankan sebanyak mungkin, khususnya pada bagian eksterior dan struktur teater utama.
Namun, interiornya dirombak total menggunakan pendekatan desain futuristik—menggabungkan pencahayaan
LED interaktif, panel transparan OLED, hingga tampilan digital imersif yang menghadirkan suasana galeri seni modern.
Pameran Produk dengan Konsep Visual Experiential
Galeri ini diberi nama “LG Showcase Theatre”, yang menampilkan lini produk terbaru LG, mulai dari televisi OLED
lemari es pintar, mesin cuci inovatif, hingga perangkat audio nirkabel. Namun, penyajian produk tidak dilakukan secara konvensional. Setiap produk ditempatkan dalam instalasi tematik yang artistik dan futuristik.
Misalnya, TV OLED ditampilkan dalam ruang gelap dengan tampilan holografik yang menyatu dengan desain ruangan, menciptakan pengalaman menonton layaknya di dunia virtual.
Lemari es dipajang dalam zona dapur berdesain estetika monokrom, dikelilingi tanaman hidroponik yang menyala saat didekati pengunjung.
Setiap sudut galeri dibuat Instagrammable—mengundang pengunjung untuk berinteraksi, berfoto, dan membagikan pengalaman mereka
di media sosial. Strategi ini terbukti ampuh menarik pengunjung muda yang kini lebih menyukai pengalaman visual dibanding brosur teknis.
Perpaduan Teknologi dan Seni Visual
Untuk menciptakan suasana yang unik, LG bekerja sama dengan sejumlah seniman visual Korea Selatan yang dikenal dalam dunia instalasi interaktif.
Salah satunya adalah Kim Hyeon, seniman multimedia yang menggabungkan pencahayaan dinamis dan musik ambient dalam ruang pameran TV OLED.
Penggunaan teknologi Augmented Reality (AR) dan Mixed Reality (MR) juga diterapkan dalam beberapa instalasi, memungkinkan pengunjung melihat
simulasi penggunaan produk dalam lingkungan rumah masa depan. Hal ini menunjukkan
komitmen LG dalam menghadirkan pengalaman teknologi yang bukan hanya fungsional, tetapi juga menyentuh sisi estetika dan emosional.
Dampak Positif untuk Komunitas Lokal
Transformasi bioskop ini tidak hanya berdampak pada citra merek LG, tetapi juga pada lingkungan sekitarnya. Revitalisasi ruang kota yang dulunya tidak
terpakai kini menjadi magnet baru bagi wisatawan dan warga lokal.
Area sekitar bioskop yang sebelumnya sepi kini kembali hidup dengan kehadiran kafe, galeri seni kecil, dan gerai pop-up lokal yang ikut merasakan manfaatnya.
Pemerintah kota Seoul pun menyambut baik langkah LG ini, bahkan menyebutnya sebagai contoh sinergi antara sektor swasta dan pelestarian ruang publik bersejarah.
Diharapkan, lebih banyak perusahaan dapat mengambil inspirasi dari proyek ini untuk menghidupkan kembali bangunan tua dengan cara yang kreatif dan bermanfaat.
Baca juga:LG Hadirkan Galeri Produk Instagrammable dari Bioskop Tua di Seoul
Strategi Branding yang Relevan dan Berani
Langkah LG ini juga merupakan bagian dari strategi branding yang lebih luas—menggeser posisi perusahaan dari sekadar “pembuat barang elektronik” menjadi penyedia solusi gaya hidup cerdas. Dalam era di mana konsumen makin kritis dan mencari brand dengan nilai serta pengalaman, pendekatan seperti ini menjadi penting untuk membangun kedekatan emosional.
Melalui ruang galeri seperti ini, LG berhasil menciptakan interaksi fisik antara produk dan pengunjung, yang sulit ditiru dalam pemasaran digital.
Pengunjung tidak hanya melihat spesifikasi produk, tetapi merasakan langsung bagaimana teknologi LG bisa menyatu dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Respon Pengunjung dan Pengaruh Media Sosial
Sejak dibuka untuk umum, LG Showcase Theatre langsung viral di media sosial.
Ribuan unggahan dengan tagar seperti #LGShowcaseSeoul dan #LifeIsGood muncul di Instagram dan TikTok,
menampilkan pengunjung yang berpose di area galeri dengan latar belakang LED interaktif dan desain futuristik.
Pengunjung yang datang pun bukan hanya penggemar teknologi, tetapi juga pelajar, pekerja kreatif, dan wisatawan asing yang penasaran dengan pengalaman
“museum teknologi” ala LG ini. Banyak dari mereka mengapresiasi bagaimana LG menyajikan teknologi dengan cara yang menyenangkan dan mudah dimengerti, tanpa terasa seperti pameran jualan.
Kesimpulan: Inovasi yang Menginspirasi
Transformasi bioskop tua menjadi galeri produk berdesain futuristik oleh LG bukan hanya tentang memajang teknologi terbaru.
Ini adalah perwujudan dari inovasi dalam pendekatan pemasaran, revitalisasi ruang kota, serta penguatan identitas merek.
Dengan cara ini, LG tidak hanya menjual produk, tetapi juga membangun cerita dan pengalaman yang membekas dalam ingatan pengunjung.